Optimalkan Layanan JKN, Pemkab Mukomuko Bersama BPJS Kesehatan Kaji Strategi 2025

Advertorial, Daerah49 Dilihat

Optimalkan Layanan JKN, Pemkab Mukomuko Bersama BPJS Kesehatan Kaji Strategi 2025

 Metrommnews.com  Mukomuko, 30 April 2025 — Capaian Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)  di   Kabupaten  Mukomuko  terus  menunjukkan  hasil  menggembirakan. Hingga April 2025, sebanyak  99,04% penduduk atau 201.593 jiwa telah terdaftar sebagai peserta  JKN.     Namun   demikian,  tingkat  keaktifan  peserta  masih  menjadi  pekerjaan rumah utama yang kini menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Mukomuko bersama BPJS Kesehatan.

 Melalui Forum Komunikasi Strategi Rekrutmen, Cakupan, dan Keaktifan Peserta Menuju Universal Health Coverage (UHC) yang digelar di Ruang Rapat  Bupati Mukomuko, Selasa (30/4), kedua pihak  menyatukan   langkah   dalam   memperkuat   implementasi program menuju cakupan dan layanan kesehatan yang berkelanjutan.

 Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi AB, dalam sambutannya mengajak semua pemangku kepentingan   untuk   terus   mendorong   masyarakat   agar   aktif   dalam   program   JKN. Menurutnya,   masih      banyak    peserta    yang    belum   memahami   hak   dan    manfaat kepesertaannya secara menyeluruh.

 “Masih ditemukan masyarakat yang belum tahu bahwa pekerja bisa mendaftarkan orang tua kandung maupun mertua sebagai tanggungan di JKN. Ini harus  terus   kita   edukasi,” tegasnya.

 Rahmadi juga menyoroti masih adanya salah persepsi   di   masyarakat   terkait   layanan ambulans dalam program JKN.

 “Ambulans JKN hanya diberikan untuk kondisi gawat darurat, bukan untuk pemulangan jenazah. Ini penting dipahami,” tambahnya.

 Sementara itu, Kepala BPJS   Kesehatan   Cabang   Bengkulu,   Syafrudin   Imam   Negara, mengungkapkan bahwa meskipun UHC telah  tercapai hampir   100%,   tingkat   keaktifan peserta baru mencapai 78,91% atau sekitar 162.233 jiwa.

foto ; Peserta rapat pengoptimal layanan JKN Pemda Mukomuko Bersama BPJS Kesehatan di ruang rapat Bupati Mukomuko

“Kita perlu fokus pada strategi peningkatan keaktifan peserta, agar tidak hanya sekadar terdaftar tapi juga benar-benar mendapatkan manfaatnya,” ujar Syafrudin.

 BPJS Kesehatan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, di antaranya, Pemadanan data Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemda dengan data Disdukcapil, Percepatan pencatatan kelahiran dan kematian,

Program PESIAR (Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi) di 16 desa,

Penguatan kolaborasi melalui program SRIKANDI untuk rekrutmen dan reaktivasi peserta JKN.

Dalam forum ini juga diungkapkan bahwa hingga akhir 2024, total biaya pelayanan kesehatan di Kabupaten Mukomuko mencapai Rp21,57 miliar, sementara penerimaan iuran hanya Rp17,59 miliar. Tunggakan iuran peserta mandiri pun masih cukup tinggi, yakni sebesar Rp25,67 miliar.

 Forum ini menjadi momen penting untuk memperkuat kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan Pemkab Mukomuko, agar manfaat program JKN dapat dirasakan optimal oleh seluruh masyarakat dan keberlanjutan sistem jaminan kesehatan nasional tetap terjaga ( tya )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *